Dalam statistik, apophenia disebut error tipe I, melihat pola padahal tidak ada. Sebagian orang tidak hanya melihat tanda pada tubuh domba; mereka melihat kata “Allah” dalam tulisan arab dan menafsirkan tanda tersebut. Mereka segera melihat adanya hubungan dan kebermaknaan dalam fenomena yang tidak berhubungan. Mereka melihat tanda di kotak pizza dan yakin itu tanda pentagram, mengatakan kalau perusahaan pizza dijalankan oleh para penyembah setan. Menurut ilmuwan syaraf Peter Brugger, “Kecenderungan melihat hubungan antara dua hal atau benda yang tidak berhubungan jelas menghubungkan antara psikosis dengan kreativitas … apophenia dan kreativitas bahkan bisa dilihat sebagai dua sisi dari satu mata uang” (Brugger 2001).
Foto ini diduga menampakkan bunda maria di air mancur
Walaupun kreativitas demikian kadang diinginkan, ia juga dapat merugikan kita. Beberapa orang melihat pola seperti jejak hewan, bintang, tongkat, kertas yang dilipat, garis di tapak tangan, dan seterusnya. Orang percaya kalau pola yang mereka rasakan adalah terhubung secara ghaib dengan masa lalu, masa kini dan masa depan. Keyakinan ini disebut sympathetic magic dan merupakan landasan dari sebagian besar klaim wahyu. Ia juga menjadi dasar dari tindakan seperti menusukkan jarum pada boneka yang melambangkan musuh, seperti pada voodo. Paku dan jarum yang ditusukkan ke boneka dipandang secara ajaib menyebabkan kesakitan dan penderitaan orang yang diwakili boneka tersebut.
Apophenia dan berpikir magis pada satu saat mungkin mewakili kemajuan penting dalam evolusi manusia, namun cara melihat dan merespon dunia persepsi secara non ilmiah ini dapat menjadi kendala utama pada berpikir kritis dan membawa kita pada keyakinan ilusif.
Pareidolia adalah tipe ilusi atau salah persepsi yang melibatkan stimulus kabur yang dipandang jelas dan berbeda (Schick and Vaughn 2001). Sebagai contoh, sebuah goresan air di jendela atau perbedaan warna di kulit pohon dipandang jelas sebagai penampakan Perawan Maria. Memang berguna bagi hewan untuk mampu dengan cepat membedakan stimulus kabur, kita harus hati-hati agar tidak berkhayal dengan penafsiran kita, khususnya bila orang lain membenarkannya.Pareidolia menjelaskan penampakan Elvis, Bigfoot atau monster Loch Ness. Dan mungkin banyak menjelaskan penampakan dan visi religius.
Dari jauh gambar ini memperlihatkan wajah orang tua, sesungguhnya itu apophenia.
Foto ini sebenarnya foto anak kecil bertopi putih yang duduk di pangkuan ayahnya
Foto ini sebenarnya foto anak kecil bertopi putih yang duduk di pangkuan ayahnya
Referensi
Brugger, P. 2001. From Haunted Brain to Haunted Science: A Cognitive Neuroscience View of Paranormal and Pseudoscientific Thought. Hauntings and Poltergeists: Multidisciplinary Perspectives, editor: J. Houran dan R. Lange. McFarland & Company, Inc. Publishers.
Schick, T. dan Vaughn, L. 2001. How to Think About Weird Things: Critical Thinking for a New Age.McGraw-Hill. Contoh-contoh pareidolia
Schick, T. dan Vaughn, L. 2001. How to Think About Weird Things: Critical Thinking for a New Age.McGraw-Hill. Contoh-contoh pareidolia
Awan Salib
Jamaah Thawaf, Awan Lafaz Allah Muncul
Kesaksian mukjizat salib Yesus muncul diangkasa
Spooky Sign Above Church
http://maskolis.blogspot.com/2011/09/apophenia-dan-pareidolia.html
Labels:
Info
Thanks for reading Fenomena Apophenia dan Pareidolia. Please share...!
0 Komentar untuk "Fenomena Apophenia dan Pareidolia"
Tanggapan Anda Gimana?