1. Museum Shinyokohama Raumen, Yokohama, Jepang
Mie raumen atau ramen telah menjadi makanan pokok di Jepang. Versi instan mi ramen diperkenalkan pada tahun 1958. Sejak saat itu, popularitasnya meledak dan kini memiliki 200 ribu restoran ramen.
ika Anda penggemar mi ramen, silakan berkunjung ke Jepang. Di negeri sakura itu, akan menyaksikan berbagai macam variasi hidangan mi ramen. Museum berlantai tiga ini dibuka Senin hingga Jumat pada pukul 11.00 sampai dengan 23.00 waktu setempat. Dan juga hari Sabtu hingga Minggu pukul 10.30 sampai 23.00. Tiket masuknya sekitar 3 dolar Amerika Serikat atau Rp27 ribu untuk dewasa dan 1 dolar Amerika serikat untuk anak-anak di bawah usia 13 tahun.
2. Museum Toliet, New Delhi, India
Apakah Anda tahu artefak toilet dari tahun 2500 sebelum masehi? Jika belum, berkunjunglah ke museum Toilet di New Delhi, India. Museum ini dicetuskan Dr Bindershwar Pathak.
Ada berbagai peninggalan primitif dari evolusi toilet di seluruh dunia. Satu di antaranya replika kloset milik Raja Louis XVIII dari Perancis. Museum buka pada Senin hingga Sabtu pada pukul 10.00 sampai 17.00 waktu setempat. Anda berminat? Silakan berkunjung tanpa biaya masuk.
3. Museum of Bad Art, Dedham, Massachusets
Karya-karya seni berupa lukisan yang ada di setiap museum identik dengan keindahan. Tapi bagaimana bila yang dipajang di museum ialah karya yang gagal atau buruk. Ketika Anda berkunjung ke museum ini, banyak lusinan karya lukis yang gagal.
Hampir 400 buah lukisan yang dikoleksi di museum ini. Jika Anda ingin penasaran, silakan berkunjung ke Massachusets, Amerika Serikat.
4. Museum Sewer, Paris
Paris mengembangkan sistem pembuangan pertamanya sekitar tahun 1200 Masehi. Saat itu, Raja Philippe Auguste menyatakan bahwa semua jalan harus diaspal dengan saluran di sepanjang bagian tengah untuk limbah. Kini, beberapa bagian dari sistem pembuangan sepanjang 1.300 mil ini terorganisir dengan baik dan Anda dapat berjalan kaki untuk menjelajahi terowongannya.
Museum Sewer buka setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 17.00 waktu setempat, kecuali Kamis dan Jumat. Tiket masuknya sekitar 5 dolar Amerika Serikat atau Rp46 ribu.
5. Museum Rambut Leila, Missouri, Amerika Serikat
Museum rambut Leila mempunyai banyak koleksi hiasan rambur dari tahun 1800-an. Museum Leila memiliki 159 rangkaian bunga dan lebih dari 2.000 buah perhiasan dengan rambut menghiasi di dalamnya. Mantan penata rambut Leila Cohoon-lah yang mulai mencetuskan museum ini.
Cohoon menghabiskan separuh hidupnya bekerja dengan rambut. Ia menemukan gairah ketika membeli berbagai hiasan rambut di sebuah toko antik. Cohoon mulai mengumpulkan seni rambut pada tahun 1949 sebagai hobi. Ia kemudian membuka museum rambut pada tahun 1990 di Missouri, Amerika Serikat.
Museum Leila buka dari Selasa hingga Sabtu mulai pukul 09.00 sampai 17.00 waktu setempat. Harga tiket untuk dewasa 5 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp46 ribu dan anak-anak di bawah usia 12 tahun sebesar 2,5 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp. 23 ribu.
6. Museum of Torture, Amsterdam, Belanda
Torture artinya penyiksaan. Museum of Tourture di Amsterdam, Belanda, ini menunjukkan instrumen penyiksaan. Selain itu, museum juga menyediakan tutorial tentang sejarah penyiksaan dan penggunaannya dalam masyarakat.
Di museum ini, Anda akan diingatkan kembali ke masa beratus tahun silam. Anda seolah kembali pada metode ekstrim yang menimbulkan rasa sakit atau kematian bagi pelanggar hukum. Dengan pencahayaan redup, alat-alat penyiksaan itu akan membuat bulu kuduk Anda berdiri. Satu di antaranya alat pemenggal kepala yang terkenal, Guillotine.
Museum Torture buka setiap hari mulai pukul 10.00-23.00 waktu setempat dengan harga tiket 7 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp64 ribu untuk dewasa dan 3,5 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp32 ribu untuk anak-anak.
sumber: http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/05/17/18027/Berkunjung-ke-Museum-Unik-di-Dunia
0 Komentar untuk "6 Museum terUnik di Dunia"
Tanggapan Anda Gimana?